Sabtu, 09 November 2013
Assalamualaikum
Dalam dunia keperawatan mengenai
kebutuhan dasar manusia, itu adalah salah satu mata kuliah yang dipelajari pada
semester tiga khususnya di Prodi S1 Keperawatan STIKESMI. Apabila kita membahas
tengtang kebutuhan dasar manusia, akan sangat banyak sekali pembahasan yang
akan terpapar didalamnya. Maka dari itu disini saya akan membahas salah satu
dari kebutuhan dasar manusia yang tentunya tidak dapat diabaikan yaitu
kebutuhan spiritual.
Dalam proses keperawatan, seorang perawat
harus selalu memperhatikan keadaan secara individual dari segi bio, psiko,
sosialdan yang terakhir tidak kalah penting juga adalah spiritual.
Sebelum
kita membahas lebih jauh, kita lihat terlebih dahulu pengertian spiritual.
Spiritualitas (spirituality) merupakan sesuatu yang dipercayai oleh seseorang
dalam hubungannya dengan kekuatan yang lebih tinggi tuhan, yang menimbulkan
suatu kebutuhan serta kecintaan terhadap adanya tuhan, dan permohonan maaf atas
segala kesalahan yang pernah diperbuat (Alimul, 2006).
Kita bisa lihat, kebutuhan spiritual
manusia itu hubungannya antara manusia dengan tuhan, jadi orang yang beragama
itu tidak akan mungkin bisa terlepas dari tuhannya. Maka sangatlah penting bagi
seorang perawat dalam melakukan proses keparawatan dengan membantu memenuhi
kebutuhan spritualnya.
Kita lihat hubungan spiritual dengan
sehat dan sakit.
Agama merupakan petunjuk perilaku
karena di dalam agama terdapa ajaran baik dan larangan yang dapat berdampak
pada kehidupan dan kesehatan seseorang, contohnya minuman beralkohol sesuatu yang
dilarang agama dan akan berdampak pada kesehatan bila dikonsumsi manusia.
Agama sebagai sumber dukungan bagi seseorang yang mengalami kelemahan dalam
keadaan sakit untuk membangkit semangat untuk sehat, atau juga dapat
mempertahankan kesehatan untuk mencapai kesejahteraan. Sebagai contoh, orang sakit dapat memeperoleh kekuatan
dengan menyerahkan diri atau memohon pertolongan dari tuhannya.
Agama sangat berperan sekali
terhadap kondisi si pasien, adapun peran-perannya yaitu sebagai berikut.
1 Peran agama terhadap kondisi
psikologi
Orang yang merasa dirinya dekat
dengan Tuhan, diharapkan akan timbul rasa tenang dan aman, yang merupakan salah
satu ciri sehat mental yaitu:
a Mengatur pola hidup individu dengan kebiasaan hidup
sehat
Memperbaiki persepsi ke arah positif
c Memiliki cara penyelesaian masalah yang spesifik
)
Mengembangkan emosi positif
e Mendorong kepada kondisi yang lebih sehat
2 Peran Agama Terhadap Kondisi Sosio
Umumnya para penganut agama akan
melakukan kegiatan ibadah atau kegiatan sosial lainnya secara bersama-sama, dan
kegiatan bersama seperti ini dilakukan secara berulang-ulang, sehingga dapat
menimbulkan rasakebersamaan dan meningkatkan solidaritas antar jamaah. Orang
dengan skor religiusitas tinggi, pada umumnya dapat membina keharmonisan
keluarga, dan pada umumnya dapat membina hubungan yang baik di antara keluarga.
3 Peran Agama terhadap Kondisi
Psikologik
Peran yang cukup mendasar tentang
peran keagamaan terhadap perubahan fisik–biologik, sebagaimana dituntut oleh
para pakar yang berorientasi fisikalistik yang mendapatkan bukti bahwa dengan
perkataan yang baik dan halus sebagaimana perkataan orang yang sedang berdoa
dapat mengubah partikel air menjadi kristal heksagonal yang indah, dan
selanjutnya bermanfaat dalam upaya kesehatan secara umum. Penelitian yang mencari
kaitan antara sholat tahajud dengan kesehatan telah dilakukan oleh Sholeh
(2000), dan mendapatkan bahwa mereka yang
melaksanakan sholat tahajud secara rutin, setelah 4 minggu akan menunjukkan
peningkatan kadar limfosit dan kadar imunoglobulin, dan terus meningkat sampai minggu ke delapan.
Meningkatnya kadar limfosit dan imunoglobulin menggambarkan makin tingginya
daya tahan tubuh secara imunologik.
Pengaruh puasa Ramadhan terhadap
kesehatan telah diteliti pula oleh Zainullah (2005), dengan sampel para santri
suatu pondok pesantren. Penelitian dilakukan 3 minggu sebelum Ramadhan sampai
denganpuasa hari ke-26. Penilaian terhadap substansi imunologik. Dari ketiga
hal diatas maka peran perawat dengan memberikan bimbingan secara koprehensip
yaitu melalui keagamaan akan pengaruh terhadap kondisi bio, psiko, sosio dan
spiritual.
Sudah sangat jelas betapa pentingnya
kebutuhan spiritual bagi pasien.
Itulah ilmu yang saya dapatkan
sebagia seorang mahasiswa prodi S1 Keperawatan STIKESMI.
Mungkin hanya itu yang bisa saya sampaikan.
Wassalamualaikum WR WB
Langganan:
Komentar (Atom)